Tuesday, August 17, 2010

Stadion Baru Di Indonesia




Prestasi sepakbola Indonesia di mata Internasional masih mengecewakan. Dapat di bilang Indonesia mengalami penurunan prestasi untuk level Asean maupun Asia. Apalagi kondisi kompetisi dalam negeri yang masih carut-marut, sering terjadi kerusuhan dan rasisme para supporter fanatik. Ini mungkin juga imbas dari masih carut-marutnya asosiasi tertinggi sepak bola Indonesia (PSSI). Banyak wacana untuk mengganti pengurus PSSI karena berbagai masalah yang mengiringinya, seperti : tersandungnya ketua PSSI Nurdin Halid pada kasus korupsi, keputusan Komdis maupun Komding yang terkadang tidak professional. Terlepas dari semua itu, ada niat positif dari beberapa elemen (pemerintah dan masyarakat) yang ingin memajukan persepakbolaan nasional. Salah satunya seperti pembangunan stadion bertaraf internasional yang dilakukan Pemprov dan Pemkab/Pemkot. Kehadiran stadion ini pastinya akan berdampak positif pada kualitas pertandingan dan animo penonton. Pada akhirnya citra sepak bola kita akan diakui di mata dunia internasional.
Saat ini di Indonesia sudah mempunyai beberapa stadion yang memenuhi kriteria internasional, seperti Stadion Gelora BungKarno Jakarta, Si Jalak harupat bandung, Jakabaring Palembang, Palaran kaltim. Tetapi dibeberapa daerah telah siap melaksanakan pembangunan std.baru yang bertarap internasional.

1.Stadion Gelora Bung Karno
Kota : Jakarta, DKI Jakarta Raya. Dibangun : 8 Februari 1960 (Renovasi 2007). Kandang : Tim Nasional Indonesia. Kapasitas : 88.083 tempat duduk. Stadion ini sering digunakan untuk event-event internasional.

2.Stadion Jakabaring
Stadion jakabaring di bangun pada tahun 20001, digunakan untuk event PON XVI 2004 Sumatera Selatan. Saat ini stadion jakabaring merupakan markas klub Sriwijaya FC. Memiliki kapasitas : 40.000 penonton.

3.Stadion Palaran
Stadion Palaran dibangun pada tahun 2005 di Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Digunakan untuk event PON XVII 2008 Kalimantan Timur. Memiliki kapasitas : 50.000 kursi. Stadion ini merupakan stadion pertama di Indonesia yang seluruh tempat duduknya memakai kursi penonton.

Stadion baru bertaraf internasional

1. Stadion Nasional
Stadion Nasional Pekanbaru mulai dibangun pada tahun 2009 untuk menyambut Pekan Olahraga Nasional XVIII Riau 2012. Memiliki kapasitas : 63.932 kursi. Stadion ini nantinya merupakan stadion masa depan klub PSPS Pekanbaru.

2.Stadion Gedebage
Stadion Gedebage merupakan stadion masa depan Persib Bandung. Masih dalam tahap pembangunan (perkiraan selesai 2011-2012). Memiliki kapasitas : 40.000 kursi.

3.Stadion Gelora Bung Tomo
Stadion Gelora Bung Tomo merupakan stadion masa depan klub Persebaya. Dibangun mulai tahun 2008, hampir rampung 80%. Memiliki kapasitas : 50.000 kursi. Stadion ini telah diresmikan pada tanggal 7 Juli 2010. Penggunaan perdana dilakukan pada laga amal Garuda Merah vs Garuda Putih untuk menghormati legenda Persebaya.

4.Stadion Perjiwa
Stadion ini dibangun pada tahun 2007 di Kota Tenggarong, Kalimantan Timur. Memiliki kapasitas : 35.000 kursi. Lapangan standar Eropa dan stadion ini akan dilengkapi atap model knock down. Atap bisa distel membuka dan menutup secara digital. stadion ini dipastikan akan lebih megah dibanding Stadion Utama Palaran ataupun Senayan.

5.Stadion Taman Prestasi
Stadion ini merupakan stadion masa depan Bontang FC. Berada di Kota Bontang, Kalimantan Timur. Memiliki kapasitas : 25.000 Penonton.

6. Stadion Batakan
Stadion ini merupakan stadion masa depan dari klub Persiba. Dibangun pada tahun 2008. Memiliki kapasitas : 30.000 kursi. Komplek stadion Batakan yang dibangun oleh Pemkot dengan anggaran 150 miliar, kelak akan menjadi sarana olahraga yang mewah dan megah. Di bangun di atas lahan seluas kurang lebih 18 hektare akan berdiri berbagai sarana olahraga dengan standar olimpiade. Fasilitas yang akan dibangun diantaranya stadion sepakbola berkapasitas 30.000 tempat duduk lengkap dengan segala fasilitas pendukung seperti press conference standart FIFA, dua gedung olahraga (GOR) untuk volley ball, bulu tangkis. Tak hanya itu di kawasan komplek stadion juga akan dilengkapi dengan lapangan tennis, arena futsal, taman rekreasi, area parkir yang luas, lintasan atletik, kolam resapan dan sportmall yang dilengkapi arena bola basket.

7.Stadion Maguwoharjo
Stadion Maguwoharjo merupakan stadion masa depan PSS Sleman. Memiliki kapasitas : 40.000 Penonton. Stadion ini masih dalam tahap penyeleseaian tetapi sudah dapat di gunakan untuk menggelar pertandingan.


8. Stadion Dompak
Stadion Dompak di bangun di Kota Tanjung Pinang (Pulau Dompak), Kepulauan Riau. Memiliki kapasitas : 40.000 kursi. Diperkirakan pembangunan selesai pada tahun 2012.

9. Stadion Taman BMW
Stadion Taman BMW (Taman Bersih Manusia dan berWibawa) merupakan stadion masa depan klub Persija. Mulai di bangun pada tahun 2010. Memiliki kapasitas : 40.000 kursi

10. Stadion Bae Kudus
Stadion Bae Kudus masih dalam tahap perencanaan, yang mendapat anggaran sebesar 130 miliar. Rencananya akan dibuat kompleks gelanggan olah raga yang menyediakan beberapa fasilitas bagi masyarakat kudus.

11. Stadion Landak
Stadion Landak masih dalam tahap pembangunan, jika selesai nantinya akan menjadi stadion terbesar di Provinsi Kalimantan Barat. Memiliki kapasitas : 30.000 kursi.





Sumber : Diolah dari data di google.com

Timnas Muda Indonesia 2010




Tak dapat dipungkiri prestasi Timnas Merah Putih beberapa tahun belakangan mengalami kemunduran. Penampilan Timnas dalam beberapa ajang Internasioal dapat dikatakan mengecewakan Pecinta Bola Nasional. Hal ini juga berpengaruh pada Perinkat Dunia FIFA, dimana Indonesia pada Desember 2009 berada di posisi ke-120 dan pada tahun 2010 ini mengalami penurunan peringkat menjadi 136. Indonesia kalah dari Singapura yang berada pada posisi ke 120 dan Thailand pada posisi ke 98. Memang sangat mengecewakan, tetapi inilah faktanya.

Indonesia akan menjadi tuan rumuah Piala AFF 2011. Maka mulai dari sekarang Indonesia harus melakukan pembenahan mengenai segala hal yang berhubungan dengan sepakbola nasional. Diantaranya masalah pemilihan pemain timnas, sistem kompetisi dalam negeri, pembinaan pemain muda, kondisi stadion, supporter dan lainnya. Untuk masalah stadion, Indonesia telah mengalami peningkatan yang pesat karena dibeberapa daerah tercatat ada 10 stadion bertaraf internasional yang sedang dibangun. Perlunya perubahan/reformasi di tubuh PSSI, karena banyak kalangan yang berpendapat bahwa carut-marutnya kompetisi dalam negeri dan penurunan prestasi timnas akibat dari inkonsistensi PSSI. Suporter di Indonesia terkenal fanatik dalam mendukung klub kebanggaannya, sehingga ada dampak negatif yang muncul yaitu rasisme, rasisme inilah yang membuat aura kompetisi yang semakin memanas dan menjurus anarkhis. Dalam pembinaan usia muda, masih dapat dikatakan gagal, hanya sedikit klub yang memberikan kepercayaan (jam terbang) bagi pemain muda yang tetntunya butuh banyak pengalaman. Mengenai pemilihan pemain timnas sepertinya dari tahun ke tahun hampir sama, yang sudah tahu prestasinyapun juga seperti itu saja, sehingga perlu adanya perombakan pemain dengan di isi oleh banyak pemain muda bertalenta, penuh spirit, daya juang dan motivasi tinggi.

Berkaitan dengan perrekrutan pemain muda dalam skuad Timnas Senior, penulis ingin memberikan idenya :
1. Lini Depan di isi duet Boaz Salosa (Persipura) dan Yongki Ariwibowo (Persik). Kedua pemain muda ini memiliki kecepatan dan akselerasi yang baik, sehingga merupakan andalan di dalam skuad utama klubnya. Di musim ISL 2009-2010, Boaz berhasil mencetak 17 gol terpaut 2 gol dari sang Top skorer dan Yongki mencetak 7 gol. Boaz menantarkan Persipura menjadi Runer Up Liga Super Indonesia dan Juara 4 Piala Indonesia. Yongki sukses mengantarkan Persik juara 3 Piala Indonesia tetapi kurang berhasil dalam meloloskan Persik dari jurang degradasi.
2. Lini Tengah di isi Atep Persib (LWF), Ian Kabes Persipura (RWF) dan Ahmad Bustomi Arema & Eka Ramdhani Persib (CMF). Atep dan Kabes sama-sama memiliki skill individu, dribble speed dan akselerasi yang baik untuk menyisir pertahanan lawan dari sayap dan memanjakan para striker. Bustomi dan Eka sama-sama memiliki shot power, shot accuracy dan long pass yang baik sehingga mampu menjadi jenderal lini tengah yang baik.
3. Lini Belakang di isi M. Natsuha Sriwijaya (LWB), Irfan raditya Arema (CB), Ricardo Salampessy Persipura (CB) dan Zulkifli Sukur Arema (RWB). Natsuha dan Zulkifli tak hanya bermain taktis di lini pertahanan tetapi mereka juga sering maju membantu penyerangan. Irfan dan Ricardo sama-sama memiliki postur yang ideal, tangguh dan bermain taktis. Hal ini dapat dilihat kekalahan yang di alami klub yang dibelanya pada musim ISL 2010, dimana Persipura hanya menderita kekalahan 3 kali, Arema hanya kalah 7 kali dan Sriwijaya kalah 14 kali.
4. Kiper di isi oleh Kurnia Mega Arema. Kiper berusia 19 tahun ini berhasil menjaga gawangnya dari kebobolan paling sedikit, mengantarkan arema juara dan menjadi pemain terbaik ISL 2010.
5. Cadangan di isi pemain yang tidak kalah mumpuni dari skuad utama. M. Isnaini PSPS Pekanbaru (CF), Bambang Pamungkas Persija (CF), Arif Suyono Sriwijaya (RWF), Siswanto Persema (LWF), Haryono Persib (CMF), Imanuel Wanggai Persipura (CMF), Beny Wahyudi Arema (LWB), Markus Bachtiar Persijap (CB), Djayusman Triasdi Persebaya (CB), Tony Sucipto Sriwijaya (RWB). Fery Rotinsulu Sriwijaya (GK) dan Danang Wihyatmoko Persijap (GK).


Mungkin di antara pembaca ada yang tidak setuju dengan pilihan di atas. Itu hanya secuil sumbangsing yang dapat saya lakukan untuk memajukan persepakbolaan dalam negeri. Acungkan jari tengah buat mereka yang merendahkan kompetisi sepak bola dalam negeri. Semoga mereka melihat kompetisi sepak bola dalam negeri dari segi pemikiran yang lebih bijak “apabila orang Indonesia tidak menghargai sepak bola negerinya sendiri, apakah mungkin warga Negara lain menghargai sepak bola Indonesia?”…Majulah Indonesiaku…Terbanglah dengan gagah seperti Garuda…

Icon “Sapi” Boyolali




Boyolali terkenal dengan sebutan “Kota Susu”, karena Boyolali merupakan daerah penghasil Sapi (Daging dan Susu). Akan tetapi semakin hari, jumlah daerah peternak sapi  semakin berkurang, mungkin hal ini disebabkan banyak peternak yang tidak mampu bersaing dan akhirnya memilih untuk tidak beternak kembali. Tetapi dalam kesempatan kali ini yang akan di bahas bukan hal di atas, akan tetapi apakah kita tahu berapa jumlah patung sapi di Boyolali? Pertanyaan klise tetapi banyak diantara warga Boyolali yang belum mengetahuiny, termasuk penulis. Penulis mencoba menyebutkan sebatas pengetahuan yang diketahui.
1.      Patung Sapi di Perempatan Sanggung Sawit
2.      Patung Sapi di Pertigaan SMK 1 Mojosongo
3.      Patung Sapi di tikungan Jalan Perintis Kemerdekaan
4.      Patung Sapi di depan Pasar Sunggingan
5.      Patung Sapi di Jalan Boyolali-Cepogo
6.      Patung Sapi di sebelah timur SMK Dwija Dharma

Sunday, August 8, 2010

Dieng




Dieng adalah dataran tinggi di Jawa Tengah yang masuk wilayah Kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo. Letaknya disebelah barat kompleks Gunung Sindoro dan Sumbing. Dieng adalah vulkanik aktif dan dapat dikatakan sebagai gunung api raksasa. Kawah-kawah kepundan banyak dijumpai di sana, antara lain : Kawah Candradimuka, Sikidang, Sileri, Sibanteng, Siglagah, Sikendang, Sinila dan Timbang. Terdapat Pula danau-danau vulkanik yang berisi ari bercampur belerang vulkanik sehingga memiliki warna khas kuning kehijauan, antara lain Telaga Warna, Cebon, Merdada, Pengilon, Dringo, Nila. Selain itu juga terdapat kompleks candi Hindu dan bebrapa Gua. Ketinggian rata-rata sekitar 2.000 m di atas permukaan laut dengan suhu berkisar 10-20 C.
Dieng sungguh indah, setelah pada 26 Juni 2010, saya bersama Kepret, Pitix dan Gemblonx touring kesana. Perjalanan dari boyolali memakan waktu 5 jam. Rute yang dilalui : Boyolali (Selo)-Magelang-Temanggung-Wonosobo. Tetapi kata teman saya rute lewat Borobudur hanya memakan waktu 3,5 jam tetapi karena jalannya alternatif jadi banyak yang belum tahu. Karena tujuan touring ke gunung jadi medan yang dilalui cukup menantang, dengan tanjakan dan turunan serta tikungan yang tajam saat melewati Selo dan Wonosobo. Berangkat dari Kota Susu jam 10 sampai Dieng jam 4 Sore. Memang bukan waktu yang tepat, tetapi ini karena ada hal yang harus diselesaikan Kepret. Sehingga waktunya menjadi sangat minim untuk menjelajahi beberapa objek wisata di sana. Tetapi dalam perjalanan sudah disuguhi pemandangan alam yang begitu menajubkan.

Air Terjun Jumog

Air Terjun Jumog



Air Terjun Jumog merupakan salah satu air terjun di Karanganyar yang telah dibuka tahun 2004, terletak di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso. Jumog merupakan alternatif wisata air terjun selain Grojogan Sewu yang lebih dahulu terkenal. Rute yang dilalui dari Kota Solo memakan waktu 1 jam. Pertama ambil jalur yang menuju Tawangmangu, dipertigaan selepas Pasar Karang Pandan ambil jalur ke kiri arah ngargoyoso. Setelah itu ikuti petunjuk yang tersedia, karena jalan utama jarang bercabang.
Jumog menawarkan keindahan air terjun yang dikelilingi oleh bukit dengan pepohonan yang hijau. Selain itu juga disediakan area bermain anak-anak dan kolam renang. Retribusi untuk menikmati air terjun yang indah ini cukup murah, Cuma Rp. 3.000. Jika dibandingkan dengan Air Terjun Grojogan Sewu, Jumog memiliki ketinggian yang lebih rendah, tetapi ini tidak mengurangi keindahannya.
Setelah puas menikmati keindahan Jumog, perjalananan bisa di lanjutkan ke Candi Sukuh, letaknya tidak terlalu jauh sekitar 10 menit perjalanan. Untuk menuju candi ini dari pertigaan Jumog belok ke kanan. Di dalam perjalanan akan menemui tanjakan yang begitu panjang dan kemiringan hampir 40 °, cukup untuk membuat motor berteriak “Minta Tolooong”. Di anjurkan motor dalam keadaan fit.














Masjid Agung Jawa Tengah


Masjid Agung Jawa Tengah

Masjid yang berada di pinggiran kota Semarang ini merupakan masjid yang memiliki arsitektur dan desain ornament yang indah. Di depan Bangunan Masjid utama terdapat 6 payung raksasa yang biasanya digunakan (Dibuka) saat sholat Jumat untuk meneduhi para jamaah. Terdapat menara yang tinggi, di atas menara memiliki view yang indah untuk melihat Kota Semarang. Selain itu juga terdapat sebuah bedug raksasa.
Menurut saya lebih indah mengunjungi Masjid ini di malam hari. Sekedar info jam 20.00 Wib masjid ini sudah ditutup untuk umum. Di dalam benakku masih bertanya-tanya, apakah masjid ini memang di perbolehkan untuk kegiatan wisata ataukah masyarakatlah yang menjadikan masjid ini sebagi objek wisata??? Banyaknya para wisatawan yang masuk dalam kawasan masjid ini pasti akan mengurangi kesuciannya, karena tidak semua pengunjung melakukan wisata religi, ada beberapa orang yang mengunjungi masjid ini hanya sekedar nongkrong dan lebih parah lagi digunakan sebagai tempat pacaran,,,Astagfirullah. Seharusnya setiap pengunjung harus memahami esensi dari keberadaan masjid ini dan memanfaatkannya dengan bijaksana.
Terlepas dari kontroversi tersebut, Masjid Agung Jawa Tengah memang memiliki kemegahan dan arsitektu serta desain ornament yang indah.




Sunset di Pantai Maron














Semarang, Ibukota Provinsi Jateng yang tofografinya terbagi atas pegunungan (Semarang Atas) dan pesisir pantai (Semarang Bawah). Semarang atas memang tidak seramai Semarang Bawah, akan tetapi memiliki kelebihan : udara sejuk dan air tanah yang bersih. Semarang Bawah merupakan pusatnya Kota Semarang, sehingga kondisinya pun penuh dengan polusi, udaranya yang panas bahkan di malam hari, air tanah yang sudah banyak tercemar. Karena lokasinya yang dekat pantai, sebagian tempat terkadang terkena banjir Rob. Ngomong-ngomong masalah pantai, ada sebuah pantai yang terkenal di Semarang “Pantai Marina”. Pantai Marina terletak dekat dengan Pelabuhan Semarang. Rute dari Tugu Muda Semarang pilih jalan yang ke arah Jakarta, sampai pertigaan lampu merah PRPP belok kanan, lurus sampai bertemu jalan Ring Road belok kanan, lurus sampai ada sebuah perumahan elit belok kiri. Nama perumahannya lupa tetapi sebelum belok di kanan jalan terdapat bangunan unik, bangunan ruko yang arsitekturnya mirip bangunan-bangunan terkenal di Eropa.
Sedikit gambaran tentang Pantai Marina adalah pantai yang tidak ada pasirnya, karena pantai langsung dibatasi dengan tanggul (tanggul perumahan) dan tidak terlihat gelombang pantai khas pantai selatan. Menurut saya ini bukan yang disebut pantai. Lebih baik anda mengunjungi Pantai Maron. Pantai Maron Tidak Jauh dari Pantai Marina, di pertigaan lampu merah PRPP jangan belok kanan tetapi ambil yang lurus sampai pertigaan (ada markas tentara di kanan jalan) belok kanan, sampai bertemu dengan perumahan elit. Kebanyakan pantai di Semarang berada di balik perumahan-perumahan elit (yang sebenarnya itu merusak ekositem pesisir misalnya hutan bakau).
Gambaran mengenai pantai maron adalah pantai panjang yang dibelah oleh sungai, ombak yang tidak terlalu besar dan bukan pasir putih. Saya menyarankan untuk datang di sore hari untuk melihat Sunset yang indah. Sunset yang tidak kalah dengan di Pantai Kuta Bali. Di tambah dengan banyak pengunjung yang telah meninggalkan objek wisata ini, sehingga serasa pantai pribadi. Menikmati detik demi detik matahari yang hanyut ditelan laut, begitu indah dan fikiran serasa tenang & damai. Pengalaman yang tidak terlupakan dan sangat berkesan, sungguh besar kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.

Klayar : Surga Di Balik Bukit



PANTAI KLAYAR : Surga Di Balik Bukit

Ungkapan di atas mungkin terasa berlebihan, tetapi maksud hati cuma ingin mengungkapkan kekaguman pada keindahan dan keasrian pantai ini. Banyak orang yang menganggap bahwa “pantai klayar bagai surga di balik bukit”, “pantai klayar merupakan pantai terindah di deretan pantai selatan”. Menurut saya sebutan tersebut tidak berlebihan, setelah pada 31 Juli 2010 kemarin, saya menginjakkan kaki di pantai ini. Hamparan pasir putih yang luas, karang menjulang tinggi nan eksotis, ombat biru yang menggulung besar, air yang bewarna biru & bersih dan sifatnya yang masih asri & alami. Mungkin kata-kata itulah yang tepat untuk menggambarkan eksotisme pantai klayar.

Pantai Klayar berada di Kabupaten Pacitan dan lokasinya dekat dengan Goa Gong. Dari Kota Solo memakan waktu 3 jam dengan kecepatan standar 60 km/h, dapat di tempuh melalui rute Solobaru-Sukoharjo-Wonogiri (dianjurkan lewat Praci karena jalannya lebih mulus)-Pacitan. Ketika memasuki wonogiri dan Pacitan akan menemui jalan dengan medan yang naik turun gunung maupun hutan dan agak sulit menemui keberadaan Pom Bensin. Sekitar 3 km sebelum pantai, jalan utama “Ampun DJ” parah banget. Aspal banyak yang terkelupas bahkan ada yang tinggal tatanan batu-batu agak besar. Jadi perlu persiapan yang ekstra untuk menaklukannya.

Kelelahan dalam perjalanan hilang dalam sekejap setelah dari kejauhan, hamparan laut biru berkilau menyambut. Sebelum mengexplore pantai klayar lebih jauh lagi, saya ingin sedikit berbagi cerita mengenai perjalanan Tour d’Pacitan. Saya ditemani Bayu MU, Teguh Juve dan Too Barca berangkat dari Kos Vegas (Base Camp AN 06 di depan UNS) jam 8 sampai di pantai pas jam 12 siang. Sebenarnya bukan waktu yang tepat, karena panasnya semakin membakar kepala yang sudah penuh dengan kata-kata skripsi. Tetapi di balik semua itu ada hikmah bagi kami, Pantai Klayar serasa jadi pantai pribadi. Explore Pantai Klayar pun dimulai. Bukannya narsis, tapi foto-foto penting banget buat dokumentasi kenang-kenangan setelah kami mungkin akan meninggalkan kebersamaan di awal tahun 2011 untuk melanjutkan masa depan masing-masing. Bagi seorang kolektor seperti Bayu dan Teguh, berburu batu pantai, batu karang dan pernik khas lainnya sangatlah penting karena nilai jualnya bisa mencapai 7 M (bercanda,,, maksudnya 7 kebahagiaan buat para kolektor). Aku dan To o Hidden mulai mengexplore mulai dari ujung barat sampai di ujung timur. Selain melewati hamparan pasir putih, juga mendaki gunung di tepi pantai. Ada hal berbeda yang belum pernah ditemui, diantara bebatuan munculah semburan air dari sebuah retakan mungkin ini karena ganasnya ombak menerjang (seperti semburan ikan paus). Air yang mengalir dari bebatuan ada juga yang berasa tawar.

Pantai Klayar menunggumu secepatnya, sebelum keasrian dan kealamian pantai ini akan berubah.

Friday, August 6, 2010

Selo : Dieng versi mini

SELO : Dieng versi mini
Mungkin ada yang tidak setuju dengan ungkapan tersebut, tapi menurut pandangan pribadiku itu boleh saja. Tidak semua yang ada di Dineg, ada di Selo. Tapi Aku lebih melihat pada kesamaan panorama alam yang ada di Dieng dan Selo. Kesamannya antara lain : berada di antara dua gunung (Dieng : Sindoro-Sumbing, Selo : Merapi-Merbabu), Lahan berbukit-bukit yang sebagian besar digunakan untuk menanam buah dan sayuran, Panorama pegunungan yang indah & masih asri.
Mungkin banyak yang belum mengenal Selo. Disini saya ingin mencoba mendeskripsikan Selo dari berbagai sudut yang mungkin anda belum mengetahui semuannya. Selo berada tepat di tengah antara gunung Merapi dan Merbabu, terletak di Kabupaten Boyolali (atau sering dikenal dengan sebutan “Kota Susu”) di bagian paling barat dan berbatasan dengan Kabupaten Magelang. Kecamatan Selo merupakan satu-satunya kecamatan di Kabupaten Boyolali yang berada di pegunungan tinggi. Selo dapat di tempuh dari Boyolali Kota selama 30 menit dengan standar 60 km/h kendaraan pribadi maupun dengan kendaraan umum. Dengan kondisi jalan yang sudah bagus, tidak terlalu lebar (6 m) dan berkelok-kelok khas pegunungan.
Menurutku, Selo dapat dikatakan sebagai Dieng_nya Sekarisidenan Surakarta (Subosukowonosraten) karena mempunyai karakteristik yang hampir sama seperti yang telah disebutkan di atas. Selo memiliki berbagai tempat wisata yang wajib untuk anda kunjungi. Tempat yang paling terkenal untuk kawula muda adalah Irung Petruk City (IPC). Disini tempat tongkrongannya kawula muda yang berwisata ke Selo. IPC adalah sebuah tempat pemerhentian/peristirahatan yang berada di pinggir jalan yang agak melebar/menjorok kesamping. Dari tempat ini, memiliki view panorama yang sangat indah ketika melihat ke arah Timur. Serasa sudah berada di puncak gunung ketika melihat Boyolali, Solo dan sekitarnya dari atas dengan diselimuti awan. Mungkin karena inilah, tempat ini dijuluki Irung Petruk. Untuk melihat pemandangan seindah itu, anda tidak akan di tarik biaya dan biasanya ada 2 PKL yang menyediakan makanan dan minuman. Silahkan menikmati sepuasnya, mungkin sambil memikirkan “begitu besar kekuasaan Allah SWT”. Di samping IPC juga terdapat fasilitas Flyng Fox bagi anda yang ingin memacu adrenalin, karena berada di antara dua bukit yang di bawahnya adalah lembah yang cukup curam. Panjang lintasan yang lumayan jauh, mungkin sekitar 200 m kalau tidak salah. Masalah keamanan sudah terjamin sesuai standar.
Saat melakukan perjalanan dari Boyolali maka apabila anda menghadap ke barat akan disuguhi keindahan puncak Merapi yang terkadang terlihat sangat indah saat tidak tertutup kabut. Pemandangan juga tidak kalah menarik jika melihat ke kanan dan ke kiri. Hamparan tanaman sayuran yang berada pada tebing-tebing yang luas dan hampir memiliki kemiringan hampir 45 derajat dapat kembali menyegarkan kepenatan. Kalau anda beruntung, ada pemandangan yang lebih menarik ketika para petani sedang melakukan panen raya. Pemandangan yang mungkin tidak ditemui setiap waktu anda melakukan rutinitas masing-masing di kota anda.
Bagi Pecinta Alam, pendakian Gunung Merapi dapat melalui Pos Selo. Dari pos ini puncak Merapi yang mengeluarkan asap/awan sudah terlihat jelas apabila sedang tidak tertutup kabut. Dari pos ini akan melewati sebuah tempa wisata yang disebut “New Selo”. Tempat ini di resmikan pada era Presiden Megawati. Tulisan New Selo yang cukup besar terbentang di pinggang gunung, hampir seperti tulisan “Holiwood”. Dari tempat ini dapat melihat view panorama Merapi dan Merbabu yang indah dengan awan yang menyelimutinya. Ditempat ini ada sebuah gardu pandang dan beberapa kios pedagang. Di tempat ini, anda juga tidak akan ditarik retribusi, cukup membayar upah parkir. Akan tetapi saat ini tempat ini serasa kurang terurus. Mungkin karena dinas terkait kurang peduli.
Seperti halnya tempat-tempat lainnya, di pegunungan pasti menyimpan potensi wisata air terjun. Air terjun ini bernama Kedung Kayang yang berada di daerah Wonolelo. Sebelum menikmati indahnya di air terjun, anda terlebih dahulu harus melewati anak tangga sekitar 10 menit. Mungkin terasa lelah, tetapi sebanding dengan eksotisme air terjun yang ditawarkan. Keindahan air terjun Wonolelo tidak berbeda jauh dengan air terjun Jumog, tetapi ketinggiannya masih lebih rendah di banding dengan Grojoga Sewu yang ada di Karang Anyar. Akan tetapi ini tidak menjadi masalah, Air Terjun wonolelo dapat menjadi salah satu alternatif lain untuk menambah tujuan wisata air terjun. Tiket cukup murah Rp. 3.000 per orang.
Tradisi “Nyadran” setiap menjelang bulan Ramadhan. Kebanyakan warga Selo maupun Cepogo melakukan tradisi nyadran atau lebih dikenal dengan tradisi menghormati/mendoakan para leluhur yang telah meninggal. Pada waktu nyadran biasanya setiap rumah menyiapkan banyak sekali makanan untuk tamu (baik undangan maupun yang tidak diundang). Anda yang berwisata silahkan mampir di rumah salah satu warga dan bertamu seperti layaknya orang yang sudah kenal. Mereka (warga selo) pasti akan ramah dan mempersilahkan anda dengan baik, karena bagi mereka suatu kehormatan dapat kedatangan tamu yang semakin banyak. Acaranya lebih mirip ketika acara lebaran.
Sementara ini dulu yang dapat saya deskripsikan buat para pembaca yang pastinya suka berwisata. Semoga tulisan ini bermanfaat dan pastinya ditunggu kedatanggannya ke Selo serta tempat-tempat menarik lainnya di Boyolali.